Minggu, 03 November 2013

PEMBENTUKAN LOGAM (METAL FORMING)


DEFINISI :Proses pembentukan (forming) adalah proses mengubah bentuk logam dengan suatu gaya pada arah tertentu tanpa menyisakan serpih
nProses pembentukan tergantung pada sifat plasticity (plastisitas), yakni kemampuan mengalir sebagai padatan tanpa merusak sifat-sifatnya.

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
Kelebihannya:
nkarena padatan, maka tidak perlu perangkat pembawa cairan
ntidak ada kompleksitas pemadatan.
nDibanding dengan proses pemesinan, proses pembentukan menghasilkan sekrap yang lebih sedikit.
Kekurangannya:
ngaya yang diperlukan tinggi,
nmesin dan perkakas mahal,
nsebagai konsekuensi dari kedua hal tersebut maka harus dalam produksi besar
 
VARIABEL PROSES PEMBENTUKAN
 
nVariabel Bebas: di mana insinyur dapat mengontrol langsung dan variable-veraiabel tersebut biasnaya dipilih atau ditentukan ketika proses set-up
nVariabel Tak Bebas adalah konsekuensi dari pilihan variable bebas
 
VARIABEL BEBAS
1.Material permukaan: sifat kimia dan persyaratan sifat dan karakteristik bahan. Dasar pemilihan: kemudahan fabrikasi, dibatasi oleh sifat produk yang diinginkan.
2.Geometri mula dari benda kerja; dipilih dari varitas bentuk yang ada atas pertimbangan ekonomi
3.Geometri perkakas / cetakan; sangat berpengaruh karena system perkakas akan memproduksi dan mengontrol aliran logam
4. Pelumasan; 50% daya yang diberikan untuk mengatasi gesekan
pembatas panas, pencegah korosi, senyawa pemusnah
  Yang perlu diperhatikan: tipe pelumas, jumlah yang harus diberikan, dan metode pemberian
5.Suhu permukaan baik untuk benda kerja dan perkakas
6.Kecepatan operasi: mempengaruhi efektivitas pelumas, gaya yang diperluakn untuk operasi, waktu tersedia untuk pndah panas
7.Jumlah deformasi
 
 
VARIABEL TAK BEBAS

1.Gaya/ daya yang diperlukan
2.Sifat material produk; perhatian konsumen pada bentuk dan sifat material akhir sehingga perencana harus oandai memilih material awal dan memprediksi pengaruh proses dalam mengubah sifat tersebut.
3.Exit / final temperature
4.Surface finish (permuakaan akhir) dan kehalusan
5.Sifat aliran bahan
 
Friksi dan Lubrikasi
nBeberapa proses 50% energi input digunakan untuk mengatasi gesekan
nSurface finish dan kepresisisan produk dipengaruhi oleh friksi


Pada gear, bearing, journal dan komponen sejenis, kondisi friksi melibatkan:
 
 
1.Dua permukaan dengan material dan kekuatan serupa
2.Di bawah beban elastik di mana salah satu komponen mengalami perubahan bentuk permanen
3.Keausan berbentuk lingkaran yang menghasilkan kesesuaian permukaan
4.Umumnya suhu rendah sampai sedang

PROSES PEMBENTUKAN
nTool keras dan tak mampu bentuk
nHanya sekali / satu tahap deformasi
nBenda kerja pada suhu yang naik / tinggi

 GESEKAN
Menurut teori friksi modern: “permukaan yang rata tidaklah rata”, namun ada kekasaran.
Bila dua permukaan berinteraksi, kontak permukaan dibangkitkan untuk mengatasi beban yang diberikan.
1.Bila beban ringan hanya 3 titik yang kontak
2.Bila beban naik luasan kontak naik
3.Bila beban tinggi seluruh permukaan kontak
4.Bila beban dinaikkan lagi maka luasan permuakaan kontak tak akan naik lagi dan friksi tetap
 
PENGARUH TEKANAN KONTAK PADA GESEKAN
 
 TELAAH SUHU
Proses forming diklasifikasikan menjadi:
Hot working; deformasi dilakukan  di bawah kondisi temperatur dan laju strain (regangan) di mana rekristalisasi terjadi simulatan dengan deformasi. Untuk mencapai ini, suhu deformasi biasanya di atas 0.6 kali titik cair material pada skala suhu absolut (Kelvin atau Rankine)
Cold working adalah deformasi di bawah kondisi proses recovery tidak aktif. Biasanya suhu kerja kurang dari 0.3 kali suhu leleh benda kerja
Warm working adalah deformasi di bawah kondisi transisi (yakni suhu kerja antara 0.3 dan 0.6 kali suhu leleh). 
 
HOT WORKING
Hot working didefinisikan sebagi deformasi plastis logam di atas suhu rekristaliasinya. Yang perlu diingat bahwa beda material beda suhu rekristalisasinya. Misalnya tin / timah putih (Sn) pada suhu kamar, baja pada suhu 2000 0F, tungsten pada suhu sampai 4000  0F belum mencapai daerah hot working.
Kenaikan suhu berpengaruh terhadap penurunan tegangan yield logam dan meningkatkan keuletannya. 
 
KEUNTUNGAN HOT WORKING
Pada suhu hot working, rekristalisasi mengeliminasi efek dari strain hardening (pengerasan regang) sehingga tidak ada keniakan signifikan dalam kekuatan yield atau kekerasan atau penurunan keuletan.
Kurva stress-strain sebenarnya mendatar di atas titik yield dan deformasi dapat dipakai mengubah secara drastic bentuk logam tanpa takut akan retak atau diperlukan gaya yang sangat besar.
Mengurangi atau menghilangkan ketidakhomogenan kimiawi
Pori-pori dapat dilas atau direduksi ukurannya selama deformasi
Struktur metalurgis dapat diubah untuk meningkatkan sifat akhir
Pada baja pada suhu rekristalisasi deformasi terjadi pada struktur Krista austenit FCC yang lemah dan ulet dari pada ferrit BCC yang kuat dan stabil pada suhu rendah. 
 
KELEMAHAN HOT WORKING
Suhu tinggi dari hot working meningkatkan reaksi logam dengan sekitarnya
Toleransi yang miskin karena pemendekan termal dan kemungkinan pendinginan yang tidak uniform
Struktur metalurgis mungkin juga tidak uniform Karena ukuran butir akhir tergantung pada reduksi, suhu pada akhir deformasi dan faktor yang lain yang  bervariasi sepanjang benda kerja
Bila logam dipanaskan ulang tanpa deformasi sebelumnya maka logam akan mengalami pertumbuhan butir dan penurunan secara konkuren dalam sifatnya.
Namun bila logam telah mengalami deformasi sebelumnya maka struktur yang terdistorsi secara cepat diganti denganbutir bebas renganganbaru.
Kemudian rekristalisasi diikuti dengan salah satu dari
1.pertumbuhan butir atau
2.deformasi tambahan dan rekristalisasi
3.penurunan suhu secara tajam untuk memberhentikan difusi dan membeku dalam struktrur teriskritalisasi
 
SIFAT LOGAM DAPAT DITINGKATKAN DENGAN
 
Mengganti struktur awal dengan yang lebih bagus, dapat dihasilkan peningkatan kekuatan, keuletan dan ketangguhan
Reorientasi partikel inklusi atau pengotor yang ada pada logam
 
COLD WORKING
Cold working adalah deformasi plastis logam di bawah suhu rekristalisasi. Proses biasanya pada suhu kamar, tetapi penaikan suhu ringan biasa digunakan untuk meningkatkan keuletan dan mengurangi kekuatan.
Keunggulan cold working dibanding hot working
Tidak diperlukan panas
Permuakan akhir yang diperolehlebih bagus
Kontrol dimensi lebih bagus sehingga sedikit/tidak memerlukan pemesinan lanjutan
Produk memiliki kemampuan reproduksi dan mampu tukar yang lebih bagus
Sifat kekuatan, kelelahan dan keausan ditingkatkan melalui strain hardening
Sifat terarah dapat diberikan
Problem kontaminasi diminimisasi
 
KELEMAHAN COLD WORKING 
 
Diperlukan gaya yang lebih besar untuk memulai dan menyelesaikan proses cold work
Diperlukan perangkat yang lebih berat dan lebih kuat
Kurang keuletan
Permukaan logam harus bersih bebas sisik
Anneal antara mungkin diperlukan untuk mengkompen-sasi hilang keuletan yang menyertai strain hardening
Pemberian sifat yang terarah mungkin merusak
Tegangan sisa yang tak diinginkan mungkin diproduksi
 
SIFAT LOGAM PADA COLD WORKING
Kesesuaian suatu logam untuk dicold work ditentukan oleh sifat keuletan, di mana sifat ini merupakan konsekuensi langsung dari struktur metalurgis. Kemudian proses cold work mengubah struktur logam dan pada akhirnya mengubah sifat keuletan produk
 
Kurva tegangan-regangan pada baja karbon rendah (kiri) dan baja karbon tinggi (kanan)  
 
 
 
Deformasi elasis ĆØ sd X1
Deformasi plastis ĆØ dr X1 sd X4
X4 ĆØmaterial putus
Besar dari titik yield (X1) yang menentukan gaya yang diperlukan untuk memulai deformasi permanen,
X1 ke X4, yang menunjukkan jumlah deformasi plastis (atau keuletan) yang bisa dicapai tanpa patah. 
 
KESIMPULAN
1 Baja karbon rendah: 
jumlah deformasi yang bisa dilakukan lebih banyak
Keuletan yang lebih besar
gaya yang lebih kecil diperlukan untuk memulai dan melanjutkan deformasi.
2 Baja karbon tinggi:
memiliki koefisien regangan lebih besar.
mengalami kenaikan kekuatan yang lebih besar untuk sejumlah cold work yang sama.
akan lebih menarik untuk operasi pemotongan dan
lebih mudah untuk dimesin.

Bila logam dideformasi dengan pemberian sejumlah beban, sebagian dari deformasi adalah elastis.
Misalnya bila logam ditarik sampai titik X1 pada gambar di atas dan beban dilepaskan, maka logam akan kembali ke bentuk semula karena semua deformasi adalah elastis.
Bila logam ditarik dengan beban X3, yang berhubungan dengan titik b pada kurva tegangan-regangan, regangan total terdiri dari dua bagian, satu bagian elastis dan yang lain plastis. Jika beban deformasi dihilangkan relaksasi tegangan akan mengikuti garis bX2, dan regangan akhir akan hanya X2.
pengurangan regangan , X3 - X2, dikenal sebagai springback.
 
 
  springback sangat penting
Pada proses cold working, bila mengingin-kan ukuran tertentu, deformasi harus dilebihkan sejumlah yang sama dengan springback.
Setiap material memilki modulis elastisitas yang berlainan maka pemberian kelebihan untuk tiap material juga berbeda.
Spring back adalah fenomena yang bisa diperkirakan dan pada hal yang lebih sulit dicegah dengan prosedur desain yang lebih layak.
 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar