a. Polusi udara
Masalah
utama yang dihadapi dalam pencegahan pencemaran udara terutama benpusat path
bagian-bagian industriyang berhubungan dengan pengolahan besi dan baja. Proses
mi menyebabkan pengeluaran partikel-pàrtikel dan gas- gas seperti oksida
belerang (SO2), karbon dioksida (C02), karbon monoksida (CO) dan hidro-kanbon (CH) karena banyaknya
kemungkinan keluarnya asap dan proses yang memakai suhu .tinggi ini
Butiran-butinan
partikel yang ukurannya. lebih kecil dan molekul gas akan dikeluarkan selama
proses ini, sehingga pengontrolan menjadi lebih sukar dan pada pengontrolan
pengeluaran gas. Untuk mencegah butiran partikel mengotori udara sekeliling
penlu dihilangkan sumber atau diberikan aliran udara sebelum aliran tersebut ke
atmosfer. Supaya asap yang mengandung
butiran-butiran
pantikel yang akan dikeluarkan ke atmosfir tidak mengotori udara sekitarnya,
maka penlu tenlebih dahulu dilakukan pengurangan jumlah Pesedur Kesehatan den
keselamatan 3k butiran partikel dalam
asap. (tidak melampaui jumlah yang diperbolehkan) dengan memakai alat pembersih
butiran partikel. Empat macam alat pembersih butiran partikel yang dikenal
adalah:
1.
Cyclone dan sebagai sarngan cartridge
2.
Penyikat basah (wet scrubcrs)
3.
Pengendap elektrostatis (electrostatic precipitator)
4.
Saringan kain (fabric filters)
Efisiensi masing-masing
alat-alat mi akan tergantung path ukuran butiran partikel dan beberapa
parameter operasi alat tersebut. Alat pembersih udara lam seperti saringan
kertas berefisiensi tinggi, penyemprotan uáp yang diikuti oleh debu kabut.
Walaupun demikian, saringan-saringan kertas im lebih praktis sedangkan kdua
alat yang disebutkan terakhir tidak dipakai secara umum karena kemampuannya
sangat sedikit.
Cyclone mempunyai efisiensi
yang sangat rendah sehmgga hanya dipakai sebelum dipergunakannya alat-alat yang
lebih efisien at •au bila ukuran partikel besar-besar. Hal mi men yebabkan
penyikat basah, pengendap elektrostatis, dan saringan kain merupakan alat-alat
pengontrol pencernaran utama untuk penanggulangan pencemãran oleh butiran-butiran
partikel.
Beberapa
cara untuk mencegah pengontrolan udara, antara lain:
Ø Ventilasi biasa dibantu dengan
kipas angin (fan) yang ditempatkan di tempat-tempat yang strategis untuk
menyedot udara luar lebih bersih serta meniupkan udara yang tercemar ke arah
yang tidak ada karyawan. Sedangkan di dalam ruang.pabrik skalabesar dipasang
ventilator.
Ø Pemakaian pelindung pernafasan
(respiratory protection) yang bersifat mekanis untuk karyawan-karyawan tertentu
sehubungan dengan pekerjaannya.
Ø Cerobong-cerobong asap dengan
atau tanpa alat penghisap (blower), keduanya tanpa saringan pembersih debu atau
pencemar-pencemar gas.
Jadi pencemaran udara sangat
berkaitan dengan masalah debu. Debu ialah partikel-partikel dengan diameter
kira.-kira kurang dan seperjuta centimeter (partikel-partikel halus).
Pada permukaan-permukaan
partikel yang halus mi dihirup mudah pasuk ke paru-paru. Hal mi dapat
mengakibatkan gejala-gejalá yang tidak diinginkan seperti:
a. Penumoconiosis, ialah penyakit
paru-paru. yang disebabkan oleh infeksi partikel debu. Partikel debu selalu terdapát dalam udira yang
dihirup
Prosedur
Kesehatan den Kesciagnalan Kerja
waktu pernafasan, akan tetapi
tidak selalu menimbulkan pnewnocosis. oleh karena tubuh mempunyai daya pencegahnya.
seperti:
§ Rambut hidung yang dapat
menahan kira-kira 50% debu
§ Rambut getar dan selaput
Lendir Ixonkus
§ Transudasi melalul dinding
alveolus
§ Fagsitisis sel makrofag ke
kelenjar limpa
Terdapat. berbagai jenis
pneumocosis herdasarkan jensi debu yang diisapnya, yaitu:
§ Anthracosis. yang disebabkan
oleh debu arang (coal) dapat menyebabkan emfisema sentrilobuler.
§ Byssunosis,.karena debt’ kapas
(cation). Kelainan anatomik biasanya sedikit. Kadang-kadang dapat menimbulkan
gangguan pernafasan.
§ Bagassosis. kareha debu batang
tebu. Dapat menimbulkan .bronkhiolitis dan bronkhoneumonis minip dengan
silofihler’s diseas&.
§ Fibrosis paru-paru dapat
disebabkan oleh debu yang mengandung alumunium, besi talk, dan mika.
§ Silicosis, yang dlsebabkan
oleh debu silica (Si02).-
§ Asbesiosi.s, karena debu yang
mengandung serubut (serat) asbes.
§ Berylliosis, karena debu
beryllium.
Hingga kini belum diketahui
tepat bagaimana cara partikel debu merusak path paru-paru. Pengaruh debu pada
paru-paru akan menimbUlkan hal-hal sebagai berikut:
§ Mengakibatkan kanker pam-pani
§ Mengadakan penetrasi path
histiosit
§ Menimbulkan dislokasi
sitoplasma histiosit
§ Menyebabkan degenerasi dan
kematian histiosit tersebut.
Kematian bistiosit dapat
.diiuti dengan k1uamy zat yang bersifat sitotoksi atau dapat menimbulkan reaksi
imun Mungkm rnilah dasar terjadinya perubaban path jarmgan paru-paru Perubahan
pada paru-paru path urtiumnya bersifat proliferataf fibratik.
b. Selzcaus adalah penyakit yang
disebabkan oleh debu sthka yang terdapat dalam bentuk knatal atau kotoad anicrf
Debu in’ dapat ditemukan path daerah ipdustri, misalnyä tambang emas, best batu
bara, pembelahan batu pasir, dan tndustn iteramik.
c. Patogenesis
adalah
penyakit yang disebabkan oleh partikel debu yang berukuran kecil, yaatu kurang
dari 3 mikron yang dapat menambulkan kelaman Makin kecal ukurannya makin besar
daya perusaknya. Biasanya dabutuhkan waktu 10 sampal 15 tahun sebelum tinibul
kerusakan yang nyata gejala kliniknya.
d. Kikroskopis adalah penyakit yang
disebabkan debu silika Mula-inula tampak tonjolan yang keras pada daerah
subpleural penbronchi*r dan pethiskukr dalam paru-paru
Lama kelamaan tonjoIan itu menjadi
lebili besar dan tersebar rata terutama pada daerah halus Tampak tonjolan itu
terbatas tegas berlapis seperti daun bawang keras dan bewarna kelabu hitam
(karena bercampur dengan amthracosis)
Jadi secara umum lahan-bahan
beracun dapat masulç ke tubub nielaiw niengainbil nafas (inhalation)
bersentuhan dengan kulit (absorbtion), menelan (ingestion) dan terkena benda
runcing / tajam (injection)
Akibat yang dirasakan dalam
tubuk manusia dapat akut atau kronis dan kadang-kadang keduanyn.
Bahaya akul adalah reaksi
langsung path bahaya yang rnengenainya. rnisalnya adanya bintik-bintik merah
path kulit. batuk-batuk. sulit bernafas. tidak sadar. atau meninggal. Akibat
terkena bahaya akut dapat pula lama atau cacat I kerusakan yang permanen pada
tubuh kita. Bahya kronis rnungkin tidak segera kelihatan jelas dan akihatnya
larna tidak dirasakan si penderita Bahaya kronis umürnnya tidak dapat sembuh.
misalnya: kanker yang disebabkan oleh pcngaruh ashes seperti dcbu ashes,
komponen rem, kopcling dan komponen Iainnya dan bahini ashes. Banyak hahaya
yang mudah dikenal scpcrti misalnya: gear (roda besi) atau pulley taupa
pengaman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar