Jumat, 29 November 2013

PENGENDALIAN POLUSI UDARA DI TEMPAT KERJA




    a. Polusi udara
        Masalah utama yang dihadapi dalam pencegahan pencemaran udara terutama benpusat path bagian-bagian industriyang berhubungan dengan pengolahan besi dan baja. Proses mi menyebabkan pengeluaran partikel-pàrtikel dan gas- gas seperti oksida belerang (SO2), karbon dioksida (C02), karbon monoksida  (CO) dan hidro-kanbon (CH) karena banyaknya kemungkinan keluarnya asap dan proses yang memakai suhu .tinggi ini

Butiran-butinan partikel yang ukurannya. lebih kecil dan molekul gas akan dikeluarkan selama proses ini, sehingga pengontrolan menjadi lebih sukar dan pada pengontrolan pengeluaran gas. Untuk mencegah butiran partikel mengotori udara sekeliling penlu dihilangkan sumber atau diberikan aliran udara sebelum aliran tersebut ke atmosfer. Supaya asap yang mengandung

butiran-butiran pantikel yang akan dikeluarkan ke atmosfir tidak mengotori udara sekitarnya, maka penlu tenlebih dahulu dilakukan pengurangan jumlah Pesedur Kesehatan den keselamatan  3k butiran partikel dalam asap. (tidak melampaui jumlah yang diperbolehkan) dengan memakai alat pembersih butiran partikel. Empat macam alat pembersih butiran partikel yang dikenal adalah:
1.        Cyclone dan sebagai sarngan cartridge
2.        Penyikat basah (wet scrubcrs)
3.        Pengendap elektrostatis (electrostatic precipitator)
4.        Saringan kain (fabric filters)

Efisiensi masing-masing alat-alat mi akan tergantung path ukuran butiran partikel dan beberapa parameter operasi alat tersebut. Alat pembersih udara lam seperti saringan kertas berefisiensi tinggi, penyemprotan uáp yang diikuti oleh debu kabut. Walaupun demikian, saringan-saringan kertas im lebih praktis sedangkan kdua alat yang disebutkan terakhir tidak dipakai secara umum karena kemampuannya sangat sedikit.

Cyclone mempunyai efisiensi yang sangat rendah sehmgga hanya dipakai sebelum dipergunakannya alat-alat yang lebih efisien at •au bila ukuran partikel besar-besar. Hal mi men yebabkan penyikat basah, pengendap elektrostatis, dan saringan kain merupakan alat-alat pengontrol pencernaran utama untuk penanggulangan pencemãran oleh butiran-butiran partikel.

       Beberapa cara untuk mencegah pengontrolan udara, antara lain:
Ø  Ventilasi biasa dibantu dengan kipas angin (fan) yang ditempatkan di tempat-tempat yang strategis untuk menyedot udara luar lebih bersih serta meniupkan udara yang tercemar ke arah yang tidak ada karyawan. Sedangkan di dalam ruang.pabrik skalabesar dipasang ventilator.

Ø  Pemakaian pelindung pernafasan (respiratory protection) yang bersifat mekanis untuk karyawan-karyawan tertentu sehubungan dengan pekerjaannya.

Ø  Cerobong-cerobong asap dengan atau tanpa alat penghisap (blower), keduanya tanpa saringan pembersih debu atau pencemar-pencemar gas.

Jadi pencemaran udara sangat berkaitan dengan masalah debu. Debu ialah partikel-partikel dengan diameter kira.-kira kurang dan seperjuta centimeter (partikel-partikel halus).

Pada permukaan-permukaan partikel yang halus mi dihirup mudah pasuk ke paru-paru. Hal mi dapat mengakibatkan gejala-gejalá yang tidak diinginkan seperti:
       a. Penumoconiosis, ialah penyakit paru-paru. yang disebabkan oleh infeksi partikel debu.  Partikel debu selalu terdapát dalam udira yang dihirup

            Prosedur Kesehatan den Kesciagnalan Kerja
waktu pernafasan, akan tetapi tidak selalu menimbulkan pnewnocosis. oleh karena tubuh mempunyai daya pencegahnya. seperti:
§  Rambut hidung yang dapat menahan kira-kira 50% debu
§  Rambut getar dan selaput Lendir Ixonkus
§  Transudasi melalul dinding alveolus
§  Fagsitisis sel makrofag ke kelenjar limpa

Terdapat. berbagai jenis pneumocosis herdasarkan jensi debu yang diisapnya, yaitu:
§  Anthracosis. yang disebabkan oleh debu arang (coal) dapat menyebabkan emfisema sentrilobuler.
§  Byssunosis,.karena debt’ kapas (cation). Kelainan anatomik biasanya sedikit. Kadang-kadang dapat menimbulkan gangguan pernafasan.
§  Bagassosis. kareha debu batang tebu. Dapat menimbulkan .bronkhiolitis dan bronkhoneumonis minip dengan silofihler’s diseas&.
§  Fibrosis paru-paru dapat disebabkan oleh debu yang mengandung alumunium, besi talk, dan mika.
§  Silicosis, yang dlsebabkan oleh debu silica (Si02).-
§  Asbesiosi.s, karena debu yang mengandung serubut (serat) asbes.
§  Berylliosis, karena debu beryllium.

Hingga kini belum diketahui tepat bagaimana cara partikel debu merusak path paru-paru. Pengaruh debu pada paru-paru akan menimbUlkan hal-hal sebagai berikut:
§  Mengakibatkan kanker pam-pani
§  Mengadakan penetrasi path histiosit
§  Menimbulkan dislokasi sitoplasma histiosit
§  Menyebabkan degenerasi dan kematian histiosit tersebut.

Kematian bistiosit dapat .diiuti dengan k1uamy zat yang bersifat sitotoksi atau dapat menimbulkan reaksi imun Mungkm rnilah dasar terjadinya perubaban path jarmgan paru-paru Perubahan pada paru-paru path urtiumnya bersifat proliferataf fibratik.

b. Selzcaus adalah penyakit yang disebabkan oleh debu sthka yang terdapat dalam bentuk knatal atau kotoad anicrf Debu in’ dapat ditemukan path daerah ipdustri, misalnyä tambang emas, best batu bara, pembelahan batu pasir, dan tndustn iteramik.

c. Patogenesis adalah penyakit yang disebabkan oleh partikel debu yang berukuran kecil, yaatu kurang dari 3 mikron yang dapat menambulkan kelaman Makin kecal ukurannya makin besar daya perusaknya. Biasanya dabutuhkan waktu 10 sampal 15 tahun sebelum tinibul kerusakan yang nyata gejala kliniknya.

d. Kikroskopis adalah penyakit yang disebabkan debu silika Mula-inula tampak tonjolan yang keras pada daerah subpleural penbronchi*r dan pethiskukr dalam paru-paru
Lama kelamaan tonjoIan itu menjadi lebili besar dan tersebar rata terutama pada daerah halus Tampak tonjolan itu terbatas tegas berlapis seperti daun bawang keras dan bewarna kelabu hitam (karena bercampur dengan amthracosis)

Jadi secara umum lahan-bahan beracun dapat masulç ke tubub nielaiw niengainbil nafas (inhalation) bersentuhan dengan kulit (absorbtion), menelan (ingestion) dan terkena benda runcing / tajam (injection)
  
Akibat yang dirasakan dalam tubuk manusia dapat akut atau kronis dan kadang-kadang keduanyn.
Bahaya akul adalah reaksi langsung path bahaya yang rnengenainya. rnisalnya adanya bintik-bintik merah path kulit. batuk-batuk. sulit bernafas. tidak sadar. atau meninggal. Akibat terkena bahaya akut dapat pula lama atau cacat I kerusakan yang permanen pada tubuh kita. Bahya kronis rnungkin tidak segera kelihatan jelas dan akihatnya larna tidak dirasakan si penderita Bahaya kronis umürnnya tidak dapat sembuh. misalnya: kanker yang disebabkan oleh pcngaruh ashes seperti dcbu ashes, komponen rem, kopcling dan komponen Iainnya dan bahini ashes. Banyak hahaya yang mudah dikenal scpcrti misalnya: gear (roda besi) atau pulley taupa pengaman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar