TUJUAN
•Setelah mempelajari
bahan dalam bab ini, seharusnya Anda dapat:
1. Mengidentifikasi
macam-macam cara pemberian ukuran.
2. Meletakan
pemberian ukuran yang benar pada gambar.
3. Memodifikasi
pemberian ukuran pada gambar teknik.
4. Membedakan
pemberian ukuran pada bagian dalam dan luar.
5. Membaca dan
menafsirkan ukuran-ukuran yang ada pada gambar kerja.
MACAM-MACA CARA MEMBERI UKURAN
•Untuk menunjukkan
panjang, lebar, tinggi atau diameter benda, maka pada gambar dicantumkan
ukurannya.
•Ukuran yang tercantum
ini bisa yang sesungguhnya, tetapi jika benda yang digambar diperbesar atau
diperkecil, maka dapat menggunakan skala.
•Pemberian ukuran pada
gambar mesin tidak bisa dibuat sembarangan melainkan mengikuti aturan-aturan
yang sudah ditetapkan.
•Penyusunan ukuran pada
gambar kerja, dapat dilakukan dengan beberapa macam cara ukuran, yaitu: ukuran
berantai, ukuran sejajar, ukuran berurutan dan ukuran gabungan (lihat Gambar
23).
ATURAN MEMBERI UKURAN
•Penempatan angka ukuran
pada gambar kerja mengikuti prosedur sebagai berikut: dilakukan 1 mm di atas
garis ukur, ditengah-tengah dan teratur, angka dan garis ukuran harus terbaca
baik horisontal maupun vertikal, ukuran-ukuran
kecil (di bawah 10 mm) tanda panahnya
ditempatkan di luar arah ukur dan ukurannya dicantumkan di atas
atau disamping tanda panah ukuran, serta
pengukuran dimulai dari basis yang terkecil hingga yang terbesar.
•Semua ukuran dalam
gambar teknik mesin dalam satuan mm, dan tidak perlu dicantumkan satuannya,
apabila ukuran dalam satuan yang lain, maka satuannya dicantumkan (misal
inchi). Untuk membatasi bagian yang diberi ukuran pada ujung garis ukurnya
diberi anak panah.
•Perbandingan
ukuran panjang dan lebar anak panah adalah
3 : 1 dan dihitamkan (lihat Gambar 24).
•Jika
jarak antara dua garis lebih kecil dari 7 mm, garis ukuran pada kedua sisinya
diperpanjang kemudian gambar panahnya diberikan sebelah luar, sedangkan untuk
ukuran yang saling merapat dapat digunakan titik sebagai pengganti anak panah.
•
TANDA
ANAK PANAH Untuk menulis ukuran-ukuran pada gambar kerja dilaukan sebagai berikut:
•gambarlah
angka-angka ukuran dengan jelas, angka-angka ukuran digambarkan sedemikian,
sehingga dapat dibaca dari sebelah bawah
dan kanan dari gambar, dan ukuran ditempatkan sedemikian di mana bentuk atau
profil dari potongan kerja diperlihatkan paling jelas.
•Untuk
angka ukuran yang tidak horisontal maupun vertikal, penempatannya diatur
sedemikian sesuai dengan garis ukurnya
•Ada
daerah- daerah yang sebaiknya dihindari untuk penempatan angka ukuran, yaitu
pada daerah 30o sebelah kiri bagian atas garis vertikal dan 30o bagian sebelah
kanan garis vertikal bawah, pada Gambar 25 adalah daerah yang diarsir.
•
UKURAN SELURUHNYA
•Untuk
itu penunjukkan ukuran sebaiknya tidak berulang-ulang (hanya sekali). Pada gambar, penunjukkan ukuran seluruhnya
seharusnya diberikan agar mempermudah dalam menentukan kebutuhan bahan dari
benda yang dibuat oleh pekerja. Ukuran seluruhnya (jumlah) bisa menjadi ukuran pembantu, tetapi
bisa juga menjadi ukuran yang penting. Pada Gambar 26
UKURAN LUAR & DALAM
•Pada
gambar yang ditunjukkan bagian dalamnya, pemberian ukuran dipisahkan antara
bagian luar dan bagian dalamnya. Untuk
itu apabila ukuran bagian luar ditempatkan bagian atas, maka ukuran bagian
dalam ditempatkan pada bagian bawah,
demikian sebaliknya (lihat Gambar 27).
•
LAMBANG UKURAN
•Ukuran
untuk bagian yang berbentuk bulat, segi empat, dan sebagianya, apabila tidak
dibuat gambar pandangan samping, atas atau bawah, maka pada pengukurannya perlu
diberi lambang untuk bagian permukaan tersebut, dengan Ø dan . Gambar 28 menunjukkan penulisan ukuran
lambang-lambang tersebut.
•
•Penulisan
ukuran yang sama, bisa dibuat satu
dengan mencantumkan jumlah, kemudian ditulis ukurannya. Misal ada lubang yang
berdiameter 10 mm dan jumlahnya 8 buah, maka penulisan ukurannya dapat
dilakukan seperti terlihat pada Gambar 30 di bawah ini.
•
UKURAN DALAM ARSIR
•Angka-angka
ukuran pada sumbu dan arsiran tidak
boleh terpotong. Sumbu dan arsir dihilangkan pada angka ukuran yang dimaksud
(lihat Gambar 29 di bawah ini.
•
UKURAN LUBANG
•Penulisan
ukuran yang sama, bisa dibuat satu
dengan mencantumkan jumlah, kemudian ditulis ukurannya. Misal ada lubang yang
berdiameter 10 mm dan jumlahnya 8 buah, maka penulisan ukurannya dapat
dilakukan seperti terlihat pada Gambar 30 di bawah ini.
•
•
Tidak ada komentar:
Posting Komentar