Jumat, 29 November 2013

GANGGUAN SUARA (KEBISINGAN)



Pengrtian

    Gangguan suara merupakan suatu kebisingan yang sulit diselesaikan.
Bising adalah suara yang kita denga akibat adanya getaran udara yang berasal dan sumber getaran dan sampai pada telinga kita. Tidak semua getaran dapat kita terima menjadi suara yang bisa kita dengar. Adanya batas-batas jumlah frekuensi dan aplitado tertentu. Dalam hal ini, bising itu banyak sekali macamnya, misalnya gemerciknya hujan, gemuruhnya gelombang laut dan lain-lain.

Tetapi selain bising alam yang berlangsung jutaan tahun, masih banyak lagi bising lainnya sebagai hasil peradaban manusia. Misalnya: suara mesin-mesin pabrik, pembangunan, lalu lintas, kapal terbang dan lainlain. Bahkan suara musik yang oleh pemainnya merupakan suara merdu, tapi bagi orang lain yang tidak berkepentingan bahkan merupakan suaná bising yang sangat menjengkelkan. Akibat jangka panjang atau menengah dan bising terhadap manusia adalah hilangnya daya pendengaran. Makin tua umur manusia makin berkuranglah daya pendengarannya atau dalam istilah asinngnya dikatakan presbicusis.
Bila seseorang séring mendapat gangguan bising yang tingkat bunyinya tinggi, maka makin cepatlah pengurangan pendenganannya. Frekuensi tinggi yang sangat pekak bagi telinga, pengurangan pendengaran akan lebih cepat terjadi. Di samping itu menurut penghematan, bising sangat mempengaruhi manusia baik secara psilcologis maupun fisiologis.

Desibel adalah ukuran intensitas suara. Sebagai perbandingan dapat disebutkan pesawat terbang pada jarak pendek memiliki dB 120 dengan akibat mendekati batas telinga. Bor mesin pada janak satu meter dekat lapangan terbang mempunyai dB 100 dengan efek tak tertahan. Bis dan truk pada jarak7 meter dBnya 90. ini berbahaya untuk kerusakan pendengaran bila terus menerus Tempat tinggal dekat jalan yang besar (ramai) mempunyai 60 dB, seperti percakapan keras pada jarak 1,5 meter. Gemenisiknya daun-daun tingkat dB nya 20 (pelahan), sedang di padang pasir adalah 10, dan biasanya susah diamati. Sunyi sepi dBnya 0, yaitu batas tidak dapat didengar.

Ada empat cara dasar untuk mengatasi kebisingan yang dikemukakan yaitu: perencanaan tata ruang yang baik, penggunaan bahan-bahan bangunan dan akustika yang tepat, pembuatan seksi-seksi atau bangunan max 0,5 mg/I 1,0 mg/i pembenduñg (penahan) dan penggunaan getaran udara, yaitu cara yang dalam waktu dekat telah dan akan dapat berhasil.

     a) Cara mengurangi kebisingan
Tata ruang di Indonesia telah mulai dikembangkan dengan balk, walaupun belum semua dapat dilaksanakan. Masalah yang dihadapi. hampir di setiap kota di Jaia adalah sama, yaitu keadaan yang terlanjur ada dan berkembang, tetipi perkembangannya merupakan penyesuaian atau tambal sulam.

Keadaan mi tidak terjadi di luar Jawa. Saat mi mungkin masih banyak orang yang menganggap gangguan bising belum terasa, tapi jika dilihat perkembangannya penduduk, penambahan pembangunan dan lain-lain, maka diperkirakan menjelang 2020. pulau Jawa merupakan kota yang merisaukan. Pengelompokan bangunan sumber bising harus sudah limu1ai, pembuatan daerah penyangga antara jalan besar dengan tempat pemukiman segera diperhatikan, penghijauan di sekitar daerah industri perlu diadakan dan pemalcaian sistem jalan—jalan buntu bagi daerah-daerah pemukiman akan membantu penyelesaian pengurangan pengaruh bising terhadap lalu lintas (Indonesia bányak memakai cara mi dengan jalan tembus). Skyways supaya dihindarkat,, subways supa’a diutamakan.

Kita mengenal dua macam rambatan getaran, bunyi yang sampai pada telinga, yaitu perambatan melalui udara daii melalui persinggunan. Sekitar 60% kegaduhan dalam perumahan umumnya datang dan dalarn perumahan (flat) itu sendiri, sedang 40% lainnya dan luar. Kegaduhan atau bising yang datang dan dalam dan yang disebabkan oleh perambatan karena persinggungan merupakan tantangan bagi para teknisi untuk mengatasinya.
Contoh dan bunyi yang meranibat melalui persinggungan adalah orang memukul paku ke dalam tembok dan didengar orang di sebelah. Orang berjalan di lantai atasnya terdengar oleh penghuni di bawahnya. Penyelesaiannya antara lain dengan membangun flat yang menggunajan lantai lain. Bunyi yang merambat melalui udara penyelesaiannya menggunakan bahanbahan yang meresap getaran suara, jendela rapat dan lain-lain. Tapi penyelesaian semacarn mi sampai sekarang belum memuaskan. Usaha yang saat ini dianggap tepat athlah pembuatan bangunan atau konstruksi semacam tirai penahan bising.

Untuk menghindani kebisingan perlu dibuat penahan pusing. Jalan ramai sebaiknya dibuat Iebih rendah permukaannya dan pada permukaan halaman rumah. Dengan demikian tebingtebing jalan merupakan penghalang bagi pengembangan getaran suara. Tetapi hal yang demikian tidak selalu mungkin sehingga satu-satunya cara adalah pembuatan tameng (tirai) path setiap jalanyang ramai. Tameng mi dapat berbentük tanaman- yang rapat sampai pada dmding atau pagar yang dapat memantulkan kembali atau meresap bunyi.

Tetapi bagi pesawat-pesawat yang akan mendarat dan tinggal landas, pembuatan bangunan penahan bising masih menjadi bahan pemikiran.  Cara keempat adalah dengan menimbulkan sumber-sumber bunyi sebagai penanggulangan rasa bising. Jadi, bising dilawan dengan biing baru. Pengurangan pengaruh bising akibat adanya bising baru yang sengaja ditimbulkan, mungkin hanyasernu atau merupakan efek psikologis, tapi mungkin kedua bising yang bersamaan. Saling menghapus mengurangi). Penggunaan secara teknis dan getaran bumi yang lain menjadi suatu masalah yang memerlukan’ penelitian, pengamatan dan penyelesaian yang mendalam.

b) Kebisingan di ruang dan sekeliling bengkel
Sudah dapat dipastikan bahwa di setiap perbengkelan, terutama di bengkel-benglcel logam akan terjadi kebisingan suara-suara, baik bengkel yang menggunakan tenaga-tenaga mesin maupun tenagatenaga manusia.

Kebisingan suara-suara mi sédikit banyak menjadi tidak enak didengar atau betul-betul dapat mengganggu ketenangan dan ketertiban pam pekerja. Atau, bila nada suara yang terjadi itu melebihi kemampuan selaput anak telinga, maka betul-betul suara itu mengganggu kesehatan pendenganan di sekelilingnya. Oleh karena itu setiap orang- yang sedang menjalankan pekerjaannya, harus selalu mengingatkan dininya untiik tidak berbuat yang menimbalkan suara yang rnembisingkan dan memekakknn telinga. Baik suara itu akibat pukulan atau benturan dan logam yang satu ke logam yang lain. Misalnya ketika memukul logam tipis dan lain sebagainya.

Jika sebab-sebab terjadinya suara ãkibat gesekan atau letupan dapat diatasi, segeralah bertindak untuk mengatasinya. Tetapi bila sesuatu kejadian suara yang membisingkan tidak dapat teratasi, maka untuk mencegah hal tersebut gunakan alat pelindung hidung, bisa ear muff atau kapas di masukkan telingã sewajarnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar