1. Sejarah keselamatan ketja
Keselamatan kerja atau dalam bahasa Inggris
“work safety” mempunyai fungsi mencegah kecelakaan di tempàt ket:ja melakukan pekerjaan.
Orang sehat di
dunia ini, tidak ingin mengalami kecelakaan. kesëlamatan kerja bersifat umum dan. ditujukan untuk keselamatan seluruh umat
manusia. Hal ini terbukti dengan diadakannya International Safety Conference di Roma path tahun
1955 yang diikuti oleh 27 negara, di kota Bnassel, Belgia, pada tahun 1958 yang diikuti oleh 51 negara, di Paris path
tahun 1961 dan yang keempat akan dilangsungkan di London, Inggris. Sekarang ini perihal tentang keselamatan dan kesehatan kerja
dikembangkan terus menetus.
a. Sejarah
keselamatan kerja
Sejak manusia bekerja mulai dari zaman
purbakala untuk keperluan hidup sehari-hari banyak. yang mengalami cedera.
Pengalaman demikian menyebabkan mereka mencari jalan dan .cara mencegah
terjadinya kecelakaan. Kecelakaan akan merugikan kepada efisiensi kerja.
.Masyarakat yang semula primitif lambat laun berkembang dan mulai
mengenal carakerja untük meughasilkan sesuatu yang dapat dipasarkan.
Selama pekerjaan masih dikerjakan dengan tangan dan merupakan industri
rumah yang bersifat perorangan, pencegahan kecelakaan tidak begitu sulit Ia hanya memperbaiki alat-alat dan carakerjanya saja.
Sifat-sifat yang demikian segera
berubah sejak dicetuskannya Revolusi Industri. Hukurn-hukum alam yang semula
tidak disadari, sekarang mulai tersingkap dan dipelajari dengan seksama,
sehingga menjadi ilmu pengetahuan yang dapat diterapkan secara praktis.
Sejak industri-industri mulai
tumbuh dengan dahsyat, beraneka ragam, dan serba rumit. Yang semula merupakan
usaha manusia untuk memenuhi keutuhannya dengan
industri kecil
seperti menenun pakaian dengan tangan, maka dengan penemuan-penernuan baru yang
dimulai dalam abad ke 18 dibangunlah pabrik-pabrik tekstil raksasa.
Penemuan-penemuan yang satu selalu disusul dengan penemuan-penemuan baru.
Revolusi uap mulai
dikenal orang. Air dapat dijadikan uap dengan jalan pemanasan sehingga ia memiliki
tenaga yang luar biasa besarnya dan dapat dipergunakan dalam banyak lapangan
industri. Air dimasak dalarn satu tangki yang lambat laun dirubah bentulmya dan
akhirnya dikenal bentuk-bentuk baru yang disebut
uap yang tekannya ratusan atmosfer. Uap tersebut telah terbukti memberikan
sangat banyak manfaat bagi manusia, tetapi ketel uap itu pun mengandung bahaya
yang dahsyat. Bila suatu ketel meledak, peledakan yang seperti bom itu dapat memusnahkan seluruh pabrik dan kelilingnya.
Selanjutnya menyusul revolusi
listrik dan kemudian revolusi tenaga atórn. Kesemuanya penernuan baru di bidang
teknik dan teknologi memerlukan pemikiran keselamatan
pemakaian. Dalam segala bidang persoalan keselamatan kerja
memerlukan keahlian, kecerdasan, keterampilan, ketekunan dalarn menelaah, mermbahasnya dan
melaksanakannya.
Kurang lebih tahuñ 1700 sebelum
Masehi, kerajaan BabiloiiIa mempunyai sëorang raja bernarna Harnurabi yang
menaruh perhntian - besar terhadap keselamatan kerja didalam kitab Undang-undangnya tertulis sebagai berikut:
“Bila seorang ahli bangunan
membaut rumah untuk seseorang dan pembuatannya tidak dilaksanakan dengan baik sehingga rumah itu roboh, maka ahli bangunan itu
harus dibinasakan dan apabila anak pemilik rumah itu menjadi korban hingga meninggal, maka anak
dan ahli. bangunan itu haru dibunuh.
Jika budak dan pemilik rumah itu yang menjadi korban
hingga meninggal maka ia harus diganti diambil dan
milik bangunan itu.
gedung-gedung besar dan tinggi yang konstruksinya
sangat diteliti dengan penuh memperhatikan
faktoc-faktor keselamatan. Berdirilah gedung-gedung itu dengan megah serta dalarn keadaan aman.
Dalam zaman Mozai Iebih kurang
lima abad setelah Hamurabi, dinyatakan bahwa ahli bangunan bertanggung jawab
atas keselamatan para pekerja-pekerjanya dan dalam undang-undang
ketika itu tercantum.
“Barang siapa membangun rumah baru tidak menghendaki
pekerja jatuh ke tanah dan tempat tinggi, maka pada flap ujung atap rumah yang
sedang dibangun harus diberi pagar pengaman”. Hal ini menggambarkan suatu bentuk
keselamatan kerja.
Lebih kurang 110 tahun sesudah
Masehi, untuk pertama k. keselamatan kerja clan kesehatan mendapat perhatian.
Ketika itu Plinius suatu syarat bahwa para pekerja ditambang diharuskan mer
hidung atau kedok. Dalam tulisannya Plinius menyinggung-nyinj perihal penyakit
(sakit kerja I beroepszickte / occupational desease)
Dalam tahun 1450 Dominico
Fontana ditugasi membangun 0belish di tengah lapangan
St. Pieter di Roma. Dominico Fontana selalu me para pekerjanya memakai topi baja seperti yang lazim dipakai oleh tentara dengan maksud mengamankan kepala mereka
terhadap benda-be berjatuhan.
Dalam sejarah pernah dijumpai
cetusan perikemanusiaan dan seor dalam surat yang tertuju kepada anak
perempuannyá, tanggal 4 Nopember 1671 yang antara
lain berbunyl:
“Aku telah melihat di tempat yang tinggi
sepuluh atau dua betas tu sedng bekeija mengangkat atap untuk suatu bangunan.
Mereka be atas melalui gelandar-gelandar dan balok-balok dalam keadaan terk
sama lainnya, sehingga sewaktu-waktu thpat bergeser dan tukang. tergeincir dan
jatuh untuk mengakhini hidupnya. Maka manusiê i berterima kasih path Tuhan Yang
Maha Esa, bahwa ada sebagian n yang mau menerima upah I han untuk pekerjaannya
membahayakan baginya tetapi sebagian lainnya tidak mengeijakannya, walaupun
dibayar seratus nibu rupiah”.
Hal ini menggambarkan bahwa ada segolongan manusia
mengenjakan sesuatu yang mengandung bahaya, sedangkan yang pekerjaan tidak
berusaha untuk memperhatikan resiko yang Malahan mereka membayarnya dengan
murah, waläupun ia sendini tidak mau mengerjakan pekerjaan itu.
Manusia sejak dititahkan oleh
Tuhan Yang Maha Kuasa menu
dalam keadaan se1amat, sehat
serta bahagia, dan selalu ber.jtiar agar
dan rohani tetap dalam keadaan
utuh, berfungsi balk dan berkemban
problem keselarnatan kerja yang
penting bagi kehidupan manusia I
terhapus dan akan terus
berkembang mengikuti jejak kemajuan jamai
teknologi. Oleh sebab itu, dibuatlah
peraturan-peraturan mengenai be,,
jenis keselamatan kerja seperti
a.
Keselamatan
kerja dalam industni (Industrial Safety) .
b.
Keselamatan
kerja di pertambangan (Mining Safety)
c.
Keselamatan
keçja dalarn pembangunan (Building & Construction SaMy>”
d.
ICeselamatan
kerja lalu lintäs (Traffic Safety).
e.
Keselamatan
Iceija penerbangan (Flight Safety)
f.
Keselamatan
kerja kereta apt (Railway Safety)
g.
Keselamatan
kenja di rumah (Home Safety) -
h.
Keselamatan
kerja di kantor (Office Safety)
Sekarang semua pabrik-pabrik yang ada di
negara kita membuat sIogan,pspanduk tertulis “Utamakan K3 (Keselamatan dan
Keselamatan Kerja)”mana senantiasa dibaca oleh buruh atau masyarakat umumnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar