Jumat, 29 November 2013

SEJARAH KESELAMATAN KERJA



1.  Sejarah keselamatan ketja
Keselamatan kerja atau dalam bahasa Inggris “work safety” mempunyai fungsi mencegah kecelakaan di tempàt ket:ja melakukan pekerjaan.
Orang sehat di dunia ini, tidak ingin mengalami kecelakaan. kesëlamatan kerja bersifat umum dan. ditujukan untuk keselamatan seluruh umat manusia. Hal ini terbukti dengan diadakannya International Safety Conference di Roma path tahun 1955 yang diikuti oleh 27 negara, di kota Bnassel, Belgia, pada tahun 1958 yang diikuti oleh 51 negara, di Paris path tahun 1961 dan yang keempat akan dilangsungkan di London, Inggris. Sekarang ini perihal tentang keselamatan dan kesehatan kerja dikembangkan terus menetus.

      a.  Sejarah keselamatan kerja
Sejak manusia bekerja mulai dari zaman purbakala untuk keperluan hidup sehari-hari banyak. yang mengalami cedera. Pengalaman demikian menyebabkan mereka mencari jalan dan .cara mencegah terjadinya kecelakaan. Kecelakaan akan merugikan kepada efisiensi kerja. .Masyarakat yang semula primitif lambat laun berkembang dan mulai mengenal carakerja untük meughasilkan sesuatu yang dapat dipasarkan.

Selama pekerjaan masih dikerjakan dengan tangan dan merupakan industri rumah yang bersifat perorangan, pencegahan kecelakaan tidak begitu sulit Ia hanya memperbaiki alat-alat dan carakerjanya saja.
Sifat-sifat yang demikian segera berubah sejak dicetuskannya Revolusi Industri. Hukurn-hukum alam yang semula tidak disadari, sekarang mulai tersingkap dan dipelajari dengan seksama, sehingga menjadi ilmu pengetahuan yang dapat diterapkan secara praktis.

Sejak industri-industri mulai tumbuh dengan dahsyat, beraneka ragam, dan serba rumit. Yang semula merupakan usaha manusia untuk memenuhi keutuhannya dengan industri kecil seperti menenun pakaian dengan tangan, maka dengan penemuan-penernuan baru yang dimulai dalam abad ke 18 dibangunlah pabrik-pabrik tekstil raksasa. Penemuan-penemuan yang satu selalu disusul dengan penemuan-penemuan baru.

Revolusi uap mulai dikenal orang. Air dapat dijadikan uap dengan jalan pemanasan sehingga ia memiliki tenaga yang luar biasa besarnya dan dapat dipergunakan dalam banyak lapangan industri. Air dimasak dalarn satu tangki yang lambat laun dirubah bentulmya dan akhirnya dikenal bentuk-bentuk baru yang disebut uap yang tekannya ratusan atmosfer. Uap tersebut telah terbukti memberikan sangat banyak manfaat bagi manusia, tetapi ketel uap itu pun mengandung bahaya yang dahsyat. Bila suatu ketel meledak, peledakan yang seperti bom itu dapat memusnahkan seluruh pabrik dan kelilingnya.

Selanjutnya menyusul revolusi listrik dan kemudian revolusi tenaga atórn. Kesemuanya penernuan baru di bidang teknik dan teknologi memerlukan pemikiran keselamatan pemakaian. Dalam segala bidang persoalan keselamatan kerja memerlukan keahlian, kecerdasan, keterampilan, ketekunan dalarn menelaah, mermbahasnya dan melaksanakannya.

Kurang lebih tahuñ 1700 sebelum Masehi, kerajaan BabiloiiIa mempunyai sëorang raja bernarna Harnurabi yang menaruh perhntian - besar terhadap keselamatan kerja didalam kitab Undang-undangnya tertulis sebagai berikut:
“Bila seorang ahli bangunan membaut rumah untuk seseorang dan pembuatannya tidak dilaksanakan dengan baik sehingga rumah itu roboh, maka ahli bangunan itu harus dibinasakan dan apabila anak pemilik rumah itu menjadi korban hingga meninggal, maka anak dan ahli. bangunan itu haru dibunuh. Jika budak dan pemilik rumah itu yang menjadi korban hingga meninggal maka ia harus diganti diambil dan milik bangunan itu.

gedung-gedung besar dan tinggi yang konstruksinya sangat diteliti dengan penuh memperhatikan faktoc-faktor keselamatan. Berdirilah gedung-gedung itu dengan megah serta dalarn keadaan aman.

Dalam zaman Mozai Iebih kurang lima abad setelah Hamurabi, dinyatakan bahwa ahli bangunan bertanggung jawab atas keselamatan para pekerja-pekerjanya dan dalam undang-undang ketika itu tercantum.
“Barang siapa membangun rumah baru tidak menghendaki pekerja jatuh ke tanah dan tempat tinggi, maka pada flap ujung atap rumah yang sedang dibangun harus diberi pagar pengaman”. Hal ini menggambarkan suatu bentuk keselamatan kerja.

Lebih kurang 110 tahun sesudah Masehi, untuk pertama k. keselamatan kerja clan kesehatan mendapat perhatian. Ketika itu Plinius suatu syarat bahwa para pekerja ditambang diharuskan mer hidung atau kedok. Dalam tulisannya Plinius menyinggung-nyinj perihal penyakit (sakit kerja I beroepszickte / occupational desease)

Dalam tahun 1450 Dominico Fontana ditugasi membangun 0belish di tengah lapangan St. Pieter di Roma. Dominico Fontana selalu me para pekerjanya memakai topi baja seperti yang lazim dipakai oleh tentara dengan maksud mengamankan kepala mereka terhadap benda-be berjatuhan.

Dalam sejarah pernah dijumpai cetusan perikemanusiaan dan seor dalam surat yang tertuju kepada anak perempuannyá, tanggal 4 Nopember 1671 yang antara lain berbunyl:
“Aku telah melihat di tempat yang tinggi sepuluh atau dua betas tu sedng bekeija mengangkat atap untuk suatu bangunan. Mereka be atas melalui gelandar-gelandar dan balok-balok dalam keadaan terk sama lainnya, sehingga sewaktu-waktu thpat bergeser dan tukang. tergeincir dan jatuh untuk mengakhini hidupnya. Maka manusiê i berterima kasih path Tuhan Yang Maha Esa, bahwa ada sebagian n yang mau menerima upah I han untuk pekerjaannya membahayakan baginya tetapi sebagian lainnya tidak mengeijakannya, walaupun dibayar seratus nibu rupiah”.

Hal ini menggambarkan bahwa ada segolongan manusia mengenjakan sesuatu yang mengandung bahaya, sedangkan yang pekerjaan tidak berusaha untuk memperhatikan resiko yang Malahan mereka membayarnya dengan murah, waläupun ia sendini tidak mau mengerjakan pekerjaan itu.

Manusia sejak dititahkan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa menu
dalam keadaan se1amat, sehat serta bahagia, dan selalu ber.jtiar agar
dan rohani tetap dalam keadaan utuh, berfungsi balk dan berkemban
problem keselarnatan kerja yang penting bagi kehidupan manusia I
terhapus dan akan terus berkembang mengikuti jejak kemajuan jamai
teknologi. Oleh sebab itu, dibuatlah peraturan-peraturan mengenai be,,
jenis keselamatan kerja seperti
a.      Keselamatan kerja dalam industni (Industrial Safety) .
b.      Keselamatan kerja di pertambangan (Mining Safety)
c.       Keselamatan keçja dalarn pembangunan (Building & Construction SaMy>”
d.      ICeselamatan kerja lalu lintäs (Traffic Safety).
e.      Keselamatan Iceija penerbangan (Flight Safety)
f.        Keselamatan kerja kereta apt (Railway Safety)
g.      Keselamatan kenja di rumah (Home Safety) -
h.      Keselamatan kerja di kantor (Office Safety)
Sekarang semua pabrik-pabrik yang ada di negara kita membuat sIogan,pspanduk tertulis “Utamakan K3 (Keselamatan dan Keselamatan Kerja)”mana senantiasa dibaca oleh buruh atau masyarakat umumnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar