Jumat, 29 November 2013

PENGENDALIAN POLUSI AIR DITEMPAT KERJA



Polusi Air
Air tercemar adalah air yang tidak sehat Iebih banyak alternatif yang terdapat dakimiknologi pencegahan pencemaran air dan pada yang dapat dipakai dalarn pengkontrolan pencemaran udara. dan bemacarn-macam kombinasi dan teknologi tersehut dapat digunakan untuk mencapai sesuatu tujuan tertentu.

Selanjutnya karena air industri dapat dipakal kembali berkali-kali dan. mutunya dapat dikontrol dan disesuaikan path persyaratan-persyaratan proses tertentu, kemungkinan pemakalan kombinasi teknologi tersebut sangat besar. Pengolahan air buangan biasa dapat diharapkan untuk dapat lebih banyak digunakan kembali. Lebih-lebih jika kontrol yang mahal tidak diperlukan untuk membuat air buangan cocok dengan operasi pengolahan. Yang merupakan másalah terbesar adalah perubahan dari.karakteristik lçimia seperti PH dan zat padat yang melarut.

Hasil-hasil dari pemakaian berulañg sering terIihat pada pengkaratan yang bertambah pada alat-alat, misalnya pèngotoran dan permukaan pipa bagian dalam, katup dan lain-lainnya. Masalah ini biasanya tidak timbul pada sistem yang menggunakan aliran air satu kali, karena permukaan air lebih tetap daripada air yang digunakan kembali. Sistem-sistem pemákaian kembali air buangan akan menyebabkan peningkatan zat yang larut dalam air tersebut sehingga mutu air akan bertambah buruk.Contoh, dalam sistem penggunaan air buangan di mana dan zat padat yang mencair didapat dan, setiap siklus, konsentrasi akan bertambah menjadi 2000 ppm setelah 40 siklus. Selanjutnya jika suhu sedikit menaik path sikius, air akan menjadi sedemikian panas, sehingga metode pendingin luar harus dipergunakan. Pada tabel 1, bisa dilihat standard air yang oleh WHO (World Health Organization).

     Tabel 1. Standard mutu air daii WHO

No
Uraian
Konsentrasi yang diperlukan
Konsentrasi Maximum
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
Jumlah zat padat
Warna
Kekeruhan
Rasa
Bau
Zat Besi (Fe)
Manganese (mn)
Tembaga (Cu)
Seng (Zn)
Kalsium (Ca)
Magnesium (Mg)
Sulfat (SO4)
Chlorida
pH
(Mg + Na) SO4
Phenolik
500 mg/l
5 unit
5 unit
Tak tertentu
Tak tertentu
0,3 mg/l
0,1 mg/l
1,0 mg/l
5,0 mg/l
75 mg/l
50 mg/l
200 mg/l
200 mg/l
7,0 mg/l
500 mg/l
0,001 mg/l
1500 mg/l
50 unit
25 unit
-
-
1,0 mg/l
0,5 mg/l
1,5 mg/l
15 mg/l
200 mg/l
150 mg/l
400 mg/l
600 mg/l
6,5 atau 9,2
1500 mg/l
0,002 mg/l


     Beberapa.cara pencegahan air:
§  Netralisasi air dengan kapur atau NaOH; air yang sudth netral perlu dengan pengenceran dibuang ke sungai. Endapan yang terbentuk dikumpulkan di halaman dekat pabrik.
§  Menghilangkan minyak (oil removal) dengan cara memasukkan ke dalam bak-bak, kemudian menyapu permukaan yang terdapat di atas air dan setelah partikel-partikel (butir-butir) terak turun, air dipergunakan lagi sebagai pendingin.

Berdasarkan jenis pernakaiannya air dibagi atas lima kelompok:
1.        Air kebutuhan masyarakat
2.        Air untuk pemelihara ikan ataubinatang Iainnya
3.        Air untuk pertanian
4.        Air untuk industri
5.        Air untuk rekreasi

Dari tiap-tiap kelompok ini diadakanlah standar yang tidak boleh dilalui, yang menghasilkan derajat mutu air (water quality standard) yang harus dipenuhi oleh semua pihak termasuk industri.
Batasan-batasan mengenai pembuangan air diterapkan sebagai berikut:
Pencemaran air dibagi atas: pencemaran fisik, kimiawi , dan radioaktif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar